Pahami Niat Puasa Arafah, Bacaan Lengkap dan Keutamaannya
Markas Info – Puasa Arafah adalah salah satu dari lima hari yang diwajibkan oleh agama Islam. Niat puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang merupakan hari kedua dari tiga hari di mana umat Muslim diwajibkan untuk berpuasa. Bacaan lengkap untuk niat puasa Arafah adalah “Saya niat untuk berpuasa pada hari kedua bulan Dzulhijjah, yaitu hari Arafah, karena Allah Ta’ala.”
Apa Itu Puasa Arafah?
Seperti yang diketahui, puasa Arafah berkaitan dengan Padang Arafah yang merupakan salah satu tempat penting dalam ibadah haji. Puasa ini dilakukan pada hari kedua bulan Dzulhijjah, yaitu hari sebelum Hari Raya Idul Adha. Pada hari tersebut, jamaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah sebagai puncak dari ibadah haji mereka.
Meskipun tidak semua orang dapat melakukan ibadah haji, puasa Arafah tetap dapat dilakukan oleh siapa saja untuk merasakan esensi yang sama. Oleh karena itu, puasa Arafah dianjurkan dengan sangat kuat atau hukumnya sunnah muakkad, yang artinya mendekati kewajiban.
Melalui hadis sahih dijelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda tentang pentingnya niat dalam melakukan sesuatu. Termasuk niat puasa Arafah. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya sebagai berikut:
“Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radiallahu anhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan”.
Sehingga niat puasa Arafah wajib diketahui dan dibaca karena niat puasa Arafah sangat menentukan nilai dari amalan yang dilakukan. Niat puasa Arafah menjadi pembeda sebagai perbuatan ibadah di hari Arafah.
Niat puasa Arafah menjadi sangat penting diketahui dan dibaca karena menentukan nilai ibadah serta sah dan tidaknya puasa yang dijalani. Berbeda dengan niat puasa wajib, niat puasa Arafah yang tergolong sunnah dapat dilakukan sejak Magrib hingga pagi hari.
Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
“Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa i sunnati Arofah Lillaahi Ta’aalaa”.
Artinya: Aku niat puasa sunnah Arafah besok hari karena Allah.
Atau dengan bacaan lain niat puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
“Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi Ta’aalaa.
Artinya: Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta’ala
Keutamaan Puasa Arafah
Berikut ini keutamaan puasa sunah Arafah (9 Dzulhijjah) bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah haji berdasarkan beberapa hadist Nabi Muhammad SAW adalah:
1. Menghapus Dosa Dua Tahun
Keutamaan Puasa Arafah yang sudah banyak diketahui adalah dapat menghapus dosa seseorang selama dua tahun. Dosa yang dimaksud adalah dosa tahun sebelumnya dan dosa tahun sesudahnya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah SAW,
Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
2. Sebagai Ibadah pada 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Keutamaan Puasa Arafah yang kedua adalah sebagai amalan yang dikerjakan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan hari yang istimewa bagi umat muslim, di mana pada hari itu, amal-amal sholeh yang dikerjakan sangat dicintai oleh Allah SWT.
Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘an bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu: Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya: Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah? Beliau menjawab: Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun.” (HR. Imam Bukhori).
3. Dibebaskan dari Neraka
Hari Arafah adalah salah satu hari istimewa di mana Allah SWT membebaskan hamba-hamba-Nya yang berada di dalam neraka. Pada hari tersebut, Allah SWT banyak membebaskan manusia dari neraka.
“Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka melebihi hari arafah” (HR. Muslim).
4. Sesuai dengan Sunnah Rasulullah SAW
Keutamaan Puasa Arafah yang keempat adalah puasa Arafah ini merupakan amalan yang sering dilakukan oleh Rasulullah. Rasulullah disebutkan tidak pernah meninggalkan puasa sunnah ini.
“Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah yaitu Puasa Asyura, Puasa Arafah, puasa tiga hari setiap bulan dan shalat dua rakaat sebelum subuh.” (HR. An Nasa’i dan Ahmad)
5. Mendapatkan syafaat di hari kiamat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat pada hari kiamat. Puasa mengatakan ‘Wahai Rabbku, aku menghalanginya dari makan dan syahwat pada siang hari maka berilah ia syafaat karenaku, “Al-Qur’an pun berkata, ‘Aku menghalanginya dari tidur pada malam hari maka berilah ia syafaat karenanya.” Rasulullah mengatakan, “Maka keduanya akan memberikan syafaat.”
(HR. Ahmad, Hakim)
Inilah niat dan yang menjadi keutamaan tentang anjuran puasa sunnah Arafah. Semoga kita senantiasa senang dalam hal ibadah kepada Allah SWT demi mendapatkan keberkahan berlipat dalam beribadah di bulan Dzulhijjah. Jangan lupa genapkan ibadah Dzulhijjah dengan tunaikan kurban di tahun ini.
Siapa yang Dianjurkan Melaksanakan Puasa Arafah?
Puasa Arafah bisa dilaksanakan oleh orang yang beragama Islam di seluruh dunia. Namun, puasa ini dianjurkan bagi mereka yang tidak bisa menunaikan ibadah haji untuk memenuhi panggilan Allah SWT di Baitullah.
Meski begitu, jamaah haji juga diperbolehkan melaksanakan puasa Arafah saat pelaksanaan wukuf di Padang Arafah. Dengan catatan, puasa sunnah ini tidak memicu dehidrasi atau masalah kesehatan lain di tengah proses ibadah haji.
Penutup
Puasa Arafah merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Dengan melakukan puasa pada hari kedua bulan Dzulhijjah, yaitu hari Arafah, kita dapat merasakan esensi yang sama dengan jamaah haji yang melakukan wukuf di Padang Arafah.
Niat puasa Arafah sangat penting karena dengan niat yang tulus dan ikhlas, ibadah kita akan lebih diterima oleh Allah SWT. Bacaan lengkap untuk niat puasa Arafah adalah “Saya niat untuk berpuasa pada hari kedua bulan Dzulhijjah, yaitu hari Arafah, karena Allah Ta’ala.”
Melakukan puasa Arafah merupakan kesempatan bagi kita untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Mari kita niatkan dengan tulus dan ikhlas untuk melakukan puasa Arafah dan meraih pahala yang besar di sisi-Nya.
Niat Puasa Arafah,Bacaan lengkap Niat Puasa Arafah,Kegunaan Niat Puasa Arafah,Pentingnya Niat Puasa Arafah,Cara Melakukan Niat Puasa Arafah,Niat Puasa Arafah dalam Islam,Faedah Niat Puasa Arafah,Manfaat Niat Puasa Arafah,Keutamaan Niat Puasa Arafah,Niat Puasa Arafah sesuai Sunnah,Niat Puasa Arafah dan haji,Niat Puasa Arafah dalam pandangan ajaran agama.
Nah itulah ulasan secara lengkap dari kami mengenai Pahami Niat Puasa Arafah, Bacaan Lengkap dan Keutamaannya, semoga bermanfaat dan menambah ilmu kalian.